Senin, 15 Desember 2025 – Program Studi Magister (S2) Manajemen Pendidikan Islam Universitas KH. Mukhtar Syafaat Blokagung kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak akademisi yang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga tangguh dalam implementasi lapangan. Hal ini tercermin dalam kegiatan "Expose Laporan Field Study" yang dilaksanakan pada hari ini, Senin, 15 Desember 2025. Bertempat di ruang sidang pascasarjana, kegiatan yang berlangsung khidmat mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan studi lapangan yang telah dilakukan sebelumnya. Sebanyak lima tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang terdiri dari mahasiswa S2 MPI mempresentasikan hasil riset dan pendampingan mereka di hadapan para penguji. Kegiatan ini bukan sekadar formalitas akademik semata, melainkan wujud nyata pertanggungjawaban ilmiah atas kontribusi yang telah diberikan kepada lembaga-lembaga pendidikan mitra selama proses field study berlangsung.
Acara diawali dengan sesi pembukaan yang dipimpin langsung oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Studi Mandiri, Bapak Dr. H. Muhammad Imam Khaudli, S.Pd.I., M.Si. Dalam sambutannya yang inspiratif, beliau menekankan bahwa mata kuliah Studi Mandiri didesain untuk menjembatani kesenjangan antara teori manajemen pendidikan yang dipelajari di kelas dengan dinamika realitas di lapangan. Beliau menegaskan bahwa mahasiswa S2 MPI harus mampu menjadi problem solver bagi persoalan manajerial yang dihadapi oleh lembaga pendidikan Islam saat ini. Menurut Dr. Imam Khaudli, expose laporan ini menjadi barometer sejauh mana mahasiswa mampu mendiagnosis masalah, merumuskan solusi berbasis riset, dan mengimplementasikannya dalam bentuk pengabdian yang berkelanjutan. Pesan beliau menjadi pembakar semangat bagi kelima tim untuk menyajikan data dan analisis terbaik mereka selama sesi presentasi berlangsung.
Kualitas akademik
dari kegiatan expose ini semakin terjamin dengan hadirnya tim reviewer
yang terdiri dari para pimpinan akademik pascasarjana yang sangat kompeten di
bidangnya. Hadir sebagai penelaah utama adalah Direktur Pascasarjana, Ibu Dr.
Siti Aimah, S.Pd.I., M.Si., yang didampingi oleh Ketua Program Studi S2
Manajemen Pendidikan Islam, Bapak Dr. Moh. Harun Al-Rosid, M.Pd.I.
Kehadiran kedua tokoh penting ini memberikan bobot tersendiri pada forum
tersebut. Mereka tidak hanya bertindak sebagai penguji yang memberikan nilai,
tetapi juga sebagai mentor yang memberikan masukan konstruktif, kritik tajam,
serta saran perbaikan untuk penyempurnaan laporan. Interaksi antara reviewer
dan mahasiswa menciptakan dialektika akademik yang sehat, di mana setiap
argumen dan temuan lapangan diuji validitas serta kebermanfaatannya bagi
pengembangan keilmuan manajemen pendidikan Islam.
Dalam sesi pemaparan, sorotan utama tertuju pada isu transformasi digital dan penguatan sumber daya manusia (SDM) yang diusung oleh beberapa tim. Tim pertama mempresentasikan program "Pendampingan Penguatan SDM Guru Dalam Implementasi Media Pembelajaran Di Era Digital" dengan objek dampingan di SMK Darul Falah Sarongan, Pesanggaran. Mereka menyoroti urgensi adaptasi guru terhadap alat-alat digital untuk meningkatkan kualitas output vokasi. Senada dengan semangat teknologi, tim ketiga membawa tema yang sangat relevan dengan perkembangan zaman, yakni "Peningkatan SDM Guru Dalam Pemanfaatan Teknologi AI" yang dilaksanakan di Pesantren Salaf Darussalam Rejoagung, Srono. Kedua tim ini berhasil memaparkan data bahwa integrasi teknologi, termasuk kecerdasan buatan, di lingkungan pendidikan Islam bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan untuk tetap relevan di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Di sisi lain,
aspek manajerial dan inovasi pembelajaran juga menjadi topik bahasan yang
menarik perhatian para reviewer. Tim kedua mengangkat tema filosofis
namun praktis bertajuk "Smart Management for Pengurus: Tanggung Jawab
Bukanlah Beban Tetapi Pengabdian" yang diterapkan di Yayasan Pondok
Pesantren Darussyafaah Sumbersuko, Kesilir, Siliragung. Tim ini berusaha
merubah mindset tata kelola organisasi dari sekadar kewajiban
administratif menjadi nilai ibadah dan pengabdian. Sementara itu, Tim keempat
fokus pada ranah pedagogik dengan judul "Pengembangan Pembelajaran
Inovatif Melalui Integrasi Media Interaktif yang Efektif dan Menarik"
dengan lokasi dampingan di MI dan MA Al Huda Bomo, Blimbingsari. Presentasi
mereka menekankan bahwa manajemen pendidikan yang baik harus bermuara pada
proses pembelajaran yang menyenangkan dan efektif bagi peserta didik di dalam
kelas.
Antusiasme peserta
dan reviewer kemudian beralih pada presentasi Tim kelima yang memiliki
jangkauan wilayah pengabdian terjauh, melintasi pulau hingga ke Kepulauan Riau.
Mengusung tema yang sangat filosofis namun tetap aplikatif dalam dunia
manajemen, yaitu "Seminar Muharikul Qulub: Seni Memimpin &
Menggerakkan Hati Santri," tim ini sukses melaksanakan programnya di
Pondok Pesantren Salafiyah Asy-Syafi’iyyah Darul Qur’an Karimun. Laporan ini
menjadi sangat menarik perhatian karena mengupas sisi kepemimpinan profetik dan
pendekatan psikologi santri. Mahasiswa menjelaskan bagaimana pendekatan
"Muharikul Qulub" atau penggerak hati digunakan sebagai strategi
manajemen kesiswaan yang ampuh untuk membangun karakter dan loyalitas santri
tanpa paksaan. Jarak geografis yang jauh terbukti tidak menyurutkan semangat
tim ini untuk memberikan kontribusi nyata, membuktikan bahwa jangkauan
pengabdian mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan Islam mampu melintasi batas
wilayah demi pemerataan kualitas pendidikan Islam di Indonesia.
Dinamika forum
memanas namun tetap kondusif ketika sesi tanya jawab dibuka oleh para reviewer
setelah setiap tim menyelesaikan presentasinya. Dr. Siti Aimah dan Dr. Moh.
Harun al-Rosid secara bergantian melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis
terkait metodologi pendampingan, keberlanjutan program (sustainability),
hingga dampak riil yang dirasakan oleh mitra sasaran. Para mahasiswa dituntut
untuk mempertahankan argumen mereka dengan data empiris yang kuat. Sesi ini
menjadi ajang pembuktian kapasitas intelektual mahasiswa S2 MPI dalam berpikir
sistematis dan analitis. Diskusi mendalam terjadi mengenai bagaimana teori
manajemen modern dapat diadaptasi dalam kultur pesantren dan madrasah yang
memiliki keunikan tersendiri, sehingga solusi yang ditawarkan benar-benar
membumi dan dapat diaplikasikan.
Rangkaian kegiatan
"Expose Laporan Field Study" ini pun ditutup tepat
pukul 13.00 WIB dengan penyampaian pesan dan kesan yang mendalam dari para
peserta. Mewakili rekan-rekannya, salah satu ketua tim menyampaikan rasa syukur
dan kebanggaannya telah melewati proses panjang ini. Bagi para mahasiswa,
kegiatan PkM dan expose ini memberikan pengalaman yang tak ternilai harganya;
mengajarkan arti kesabaran, kerja sama tim, dan kepedulian sosial. Mereka
menyadari bahwa menjadi magister bukan hanya soal gelar, tetapi soal seberapa
besar manfaat yang bisa ditebar. Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen bersama
untuk terus melanjutkan silaturahmi dengan lembaga mitra dan menjadikan hasil
field study ini sebagai embrio tesis yang berkualitas di masa depan.

.jpeg)

