Senin, 15 Desember 2025

Sinergi Akademik dan Pengabdian: Mahasiswa S2 MPI Gelar Expose Laporan Field Study Hasil PkM Berbasis Pemberdayaan Pesantren, Madrasah dan Sekolah

 

Senin, 15 Desember 2025 – Program Studi Magister (S2) Manajemen Pendidikan Islam Universitas KH. Mukhtar Syafaat Blokagung kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak akademisi yang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga tangguh dalam implementasi lapangan. Hal ini tercermin dalam kegiatan "Expose Laporan Field Study" yang dilaksanakan pada hari ini, Senin, 15 Desember 2025. Bertempat di ruang sidang pascasarjana, kegiatan yang berlangsung khidmat mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan studi lapangan yang telah dilakukan sebelumnya. Sebanyak lima tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yang terdiri dari mahasiswa S2 MPI mempresentasikan hasil riset dan pendampingan mereka di hadapan para penguji. Kegiatan ini bukan sekadar formalitas akademik semata, melainkan wujud nyata pertanggungjawaban ilmiah atas kontribusi yang telah diberikan kepada lembaga-lembaga pendidikan mitra selama proses field study berlangsung.

Acara diawali dengan sesi pembukaan yang dipimpin langsung oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah Studi Mandiri, Bapak Dr. H. Muhammad Imam Khaudli, S.Pd.I., M.Si. Dalam sambutannya yang inspiratif, beliau menekankan bahwa mata kuliah Studi Mandiri didesain untuk menjembatani kesenjangan antara teori manajemen pendidikan yang dipelajari di kelas dengan dinamika realitas di lapangan. Beliau menegaskan bahwa mahasiswa S2 MPI harus mampu menjadi problem solver bagi persoalan manajerial yang dihadapi oleh lembaga pendidikan Islam saat ini. Menurut Dr. Imam Khaudli, expose laporan ini menjadi barometer sejauh mana mahasiswa mampu mendiagnosis masalah, merumuskan solusi berbasis riset, dan mengimplementasikannya dalam bentuk pengabdian yang berkelanjutan. Pesan beliau menjadi pembakar semangat bagi kelima tim untuk menyajikan data dan analisis terbaik mereka selama sesi presentasi berlangsung.

Kualitas akademik dari kegiatan expose ini semakin terjamin dengan hadirnya tim reviewer yang terdiri dari para pimpinan akademik pascasarjana yang sangat kompeten di bidangnya. Hadir sebagai penelaah utama adalah Direktur Pascasarjana, Ibu Dr. Siti Aimah, S.Pd.I., M.Si., yang didampingi oleh Ketua Program Studi S2 Manajemen Pendidikan Islam, Bapak Dr. Moh. Harun Al-Rosid, M.Pd.I. Kehadiran kedua tokoh penting ini memberikan bobot tersendiri pada forum tersebut. Mereka tidak hanya bertindak sebagai penguji yang memberikan nilai, tetapi juga sebagai mentor yang memberikan masukan konstruktif, kritik tajam, serta saran perbaikan untuk penyempurnaan laporan. Interaksi antara reviewer dan mahasiswa menciptakan dialektika akademik yang sehat, di mana setiap argumen dan temuan lapangan diuji validitas serta kebermanfaatannya bagi pengembangan keilmuan manajemen pendidikan Islam.

Dalam sesi pemaparan, sorotan utama tertuju pada isu transformasi digital dan penguatan sumber daya manusia (SDM) yang diusung oleh beberapa tim. Tim pertama mempresentasikan program "Pendampingan Penguatan SDM Guru Dalam Implementasi Media Pembelajaran Di Era Digital" dengan objek dampingan di SMK Darul Falah Sarongan, Pesanggaran. Mereka menyoroti urgensi adaptasi guru terhadap alat-alat digital untuk meningkatkan kualitas output vokasi. Senada dengan semangat teknologi, tim ketiga membawa tema yang sangat relevan dengan perkembangan zaman, yakni "Peningkatan SDM Guru Dalam Pemanfaatan Teknologi AI" yang dilaksanakan di Pesantren Salaf Darussalam Rejoagung, Srono. Kedua tim ini berhasil memaparkan data bahwa integrasi teknologi, termasuk kecerdasan buatan, di lingkungan pendidikan Islam bukan lagi sebuah pilihan, melainkan keharusan untuk tetap relevan di tengah persaingan global yang semakin ketat.

Di sisi lain, aspek manajerial dan inovasi pembelajaran juga menjadi topik bahasan yang menarik perhatian para reviewer. Tim kedua mengangkat tema filosofis namun praktis bertajuk "Smart Management for Pengurus: Tanggung Jawab Bukanlah Beban Tetapi Pengabdian" yang diterapkan di Yayasan Pondok Pesantren Darussyafaah Sumbersuko, Kesilir, Siliragung. Tim ini berusaha merubah mindset tata kelola organisasi dari sekadar kewajiban administratif menjadi nilai ibadah dan pengabdian. Sementara itu, Tim keempat fokus pada ranah pedagogik dengan judul "Pengembangan Pembelajaran Inovatif Melalui Integrasi Media Interaktif yang Efektif dan Menarik" dengan lokasi dampingan di MI dan MA Al Huda Bomo, Blimbingsari. Presentasi mereka menekankan bahwa manajemen pendidikan yang baik harus bermuara pada proses pembelajaran yang menyenangkan dan efektif bagi peserta didik di dalam kelas.

Antusiasme peserta dan reviewer kemudian beralih pada presentasi Tim kelima yang memiliki jangkauan wilayah pengabdian terjauh, melintasi pulau hingga ke Kepulauan Riau. Mengusung tema yang sangat filosofis namun tetap aplikatif dalam dunia manajemen, yaitu "Seminar Muharikul Qulub: Seni Memimpin & Menggerakkan Hati Santri," tim ini sukses melaksanakan programnya di Pondok Pesantren Salafiyah Asy-Syafi’iyyah Darul Qur’an Karimun. Laporan ini menjadi sangat menarik perhatian karena mengupas sisi kepemimpinan profetik dan pendekatan psikologi santri. Mahasiswa menjelaskan bagaimana pendekatan "Muharikul Qulub" atau penggerak hati digunakan sebagai strategi manajemen kesiswaan yang ampuh untuk membangun karakter dan loyalitas santri tanpa paksaan. Jarak geografis yang jauh terbukti tidak menyurutkan semangat tim ini untuk memberikan kontribusi nyata, membuktikan bahwa jangkauan pengabdian mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan Islam mampu melintasi batas wilayah demi pemerataan kualitas pendidikan Islam di Indonesia.

Dinamika forum memanas namun tetap kondusif ketika sesi tanya jawab dibuka oleh para reviewer setelah setiap tim menyelesaikan presentasinya. Dr. Siti Aimah dan Dr. Moh. Harun al-Rosid secara bergantian melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis terkait metodologi pendampingan, keberlanjutan program (sustainability), hingga dampak riil yang dirasakan oleh mitra sasaran. Para mahasiswa dituntut untuk mempertahankan argumen mereka dengan data empiris yang kuat. Sesi ini menjadi ajang pembuktian kapasitas intelektual mahasiswa S2 MPI dalam berpikir sistematis dan analitis. Diskusi mendalam terjadi mengenai bagaimana teori manajemen modern dapat diadaptasi dalam kultur pesantren dan madrasah yang memiliki keunikan tersendiri, sehingga solusi yang ditawarkan benar-benar membumi dan dapat diaplikasikan.

Rangkaian kegiatan "Expose Laporan Field Study" ini pun ditutup tepat pukul 13.00 WIB dengan penyampaian pesan dan kesan yang mendalam dari para peserta. Mewakili rekan-rekannya, salah satu ketua tim menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya telah melewati proses panjang ini. Bagi para mahasiswa, kegiatan PkM dan expose ini memberikan pengalaman yang tak ternilai harganya; mengajarkan arti kesabaran, kerja sama tim, dan kepedulian sosial. Mereka menyadari bahwa menjadi magister bukan hanya soal gelar, tetapi soal seberapa besar manfaat yang bisa ditebar. Kegiatan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk terus melanjutkan silaturahmi dengan lembaga mitra dan menjadikan hasil field study ini sebagai embrio tesis yang berkualitas di masa depan.

Seminar Muharikul Qulub Dorong Transformasi Kepemimpinan Santri di Pesantren Asy-Syafi’iyyah Darul Qur’an Karimun Kepulauan Riau

                                     

Karimun — Upaya penguatan kapasitas kepemimpinan santri terus dilakukan di lingkungan pesantren. Salah satunya melalui kegiatan Seminar Muharikul Qulub: Seni Memimpin dan Menggerakkan Hati Santri yang diselenggarakan pada Rabu (10/12/2025) di Pondok Pesantren Salafiyah Asy-Syafi’iyyah Darul Qur’an, Kundur Utara, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan kolaborasi antara Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung Banyuwangi dengan Pondok Pesantren Salafiyah Asy-Syafi’iyyah Darul Qur’an. Seminar ini diikuti oleh 20 pengurus pesantren dan santri senior yang selama ini berperan langsung dalam pengasuhan dan pembinaan kedisiplinan santri di lingkungan asrama.

Seminar digelar sebagai respons atas kebutuhan penguatan model kepemimpinan santri yang tidak hanya menekankan kepatuhan formal, tetapi juga mampu menumbuhkan kesadaran intrinsik, tanggung jawab kolektif, dan partisipasi aktif santri. Melalui pendekatan Muharikul Qulub atau kepemimpinan berbasis hati, kegiatan ini menekankan pentingnya keteladanan, empati, dan nilai-nilai kepemimpinan profetik dalam praktik pengasuhan pesantren.

Ketua pelaksana kegiatan, Ikhsan Mubarok, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pihak pesantren atas dukungan penuh terhadap pelaksanaan seminar. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi titik awal penguatan kepemimpinan santri yang lebih humanis dan relevan dengan tantangan pendidikan pesantren di era modern.


“Pengurus santri bukan sekadar penegak aturan, tetapi figur teladan yang mampu menggerakkan hati, membangun kesadaran, dan menumbuhkan motivasi santri dari dalam diri mereka sendiri,” ujarnya.

Kegiatan inti seminar disampaikan oleh Ustadz Abdul Wahid sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa kepemimpinan dalam pesantren merupakan amanah tarbiyah yang menuntut sentuhan spiritual dan pendekatan personal. Materi yang disampaikan meliputi filosofi kepemimpinan profetik (Nabawiyah), pemahaman psikologi santri kontemporer, teknik empati dan mendengarkan aktif, komunikasi persuasif, hingga manajemen konflik berbasis kasih sayang.


Selain pemaparan materi, peserta juga dilibatkan secara aktif dalam sesi diskusi, simulasi kasus, dan role-playing kepemimpinan. Melalui metode ini, peserta dilatih untuk mempraktikkan komunikasi empatik, memberikan umpan balik konstruktif, serta menyusun solusi bersama dalam menghadapi persoalan kedisiplinan santri.

Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta terhadap konsep kepemimpinan berbasis hati, serta keterampilan komunikasi persuasif yang lebih humanis. Peserta juga menyatakan komitmen untuk mulai menerapkan pendekatan Muharikul Qulub dalam praktik pengasuhan sehari-hari di pesantren.

Sebagai bentuk keberlanjutan program, kegiatan ini juga menginisiasi pembentukan komunitas belajar Muharikul Qulub Circle sebagai forum refleksi dan pendampingan kepemimpinan santri secara berkelanjutan. Selain itu, tim pengabdian menyerahkan draf awal Pedoman Praktis “Seni Menggerakkan Hati Santri” kepada pihak pesantren sebagai panduan internal pembinaan pengurus santri.

Pihak Pondok Pesantren Salafiyah Asy-Syafi’iyyah Darul Qur’an menyambut baik pelaksanaan seminar ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dikembangkan melalui kerja sama lanjutan dengan perguruan tinggi. Program ini dinilai sejalan dengan visi pesantren dalam membentuk santri yang tidak hanya unggul secara akademik dan spiritual, tetapi juga memiliki karakter kepemimpinan yang matang dan berkepekaan sosial.

Melalui Seminar Muharikul Qulub, pesantren diharapkan mampu membangun budaya kepemimpinan santri yang lebih empatik, partisipatif, dan berorientasi pada pembinaan kesadaran, sehingga tercipta lingkungan pesantren yang harmonis, dinamis, dan berkelanjutan.

Jumat, 12 Desember 2025

MAHASISWA PASCASARJANA S2 UNIVERSITAS KH. MUKHTAR SYAFAAT BERKOLABORASI GELAR DIKLAT MANAJEMEN KEPESANTRENAN DI BANYUWANGI

 

BANYUWANGI - Dalam rangka implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Mahasiswa Program Pascasarjana (S2) Universitas KH. Mukhtar Syafaat berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa Diklat Manajemen Kepesantrenan di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Darusyafa'ah, Kamis, 27 November 2025. Kegiatan yang mengusung tema "Smart Management for Smart Pengurus: Tanggung Jawab Bukan Beban tapi Pengabdian" ini merupakan bukti nyata kontribusi mahasiswa pascasarjana dalam pengembangan masyarakat. 

Ketua pelaksana PKM Budi Santoso, S.E., yang juga merupakan mahasiswa pascasarjana S2, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen bersama mahasiswa S2 untuk berkontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan. "Sebagai mahasiswa pascasarjana, kami merasa terpanggil untuk berbagi ilmu dan pengalaman melalui diklat manajemen kepesantrenan ini. Ini adalah wujud nyata implementasi ilmu yang kami peroleh di bangku kuliah," ungkap Budi. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 20.00 sampai selesai. 

Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Sumbersuko, Desa Kesilir, Kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi dan diikuti secara antusias oleh seluruh pengurus putra dan putri pondok pesantren. Nyai. Hj. Qibtiyatun Nuraini selaku pengasuh putri Pondok Pesantren Darusyafa'ah menyambut hangat inisiatif mahasiswa pascasarjana S2. "Kami sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa pascasarjana S2 ini. Kolaborasi antara akademisi dan pesantren seperti ini sangat dibutuhkan untuk pengembangan manajemen pesantren yang lebih modern dan profesional," tuturnya. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, dilanjutkan dengan sambutan dari ketua pelaksana yang mewakili mahasiswa pascasarjana S2 dan sambutan dari pimpinan pondok pesantren. 

Dalam acara inti, Ustadz M. Sholeh Mubaroq, BQ menyampaikan materi diklat manajemen kepengurusan melalui metode ceramah interaktif. "Keikutsertaan mahasiswa pascasarjana S2 dalam penyelenggaraan diklat ini memberikan nilai tambah yang signifikan, karena mereka membawa perspektif keilmuan yang lebih mendalam dan terkini," jelas Ustadz M. Sholeh. 

Para peserta yang terdiri dari pengurus pesantren menunjukkan antusiasme tinggi selama mengikuti seluruh rangkaian acara. "Kami sangat terbantu dengan adanya diklat ini, apalagi yang menyelenggarakan adalah mahasiswa pascasarjana S2 yang jelas kompetensinya dalam bidang manajemen," ujar salah satu peserta. Output yang dicapai meliputi peningkatan pemahaman pengurus tentang prinsip-prinsip manajemen modern, terbangunnya sistem kerja yang lebih tertib, serta terjalinnya jejaring antara mahasiswa pascasarjana S2 dengan pengurus pesantren.

Acara ditutup dengan doa dan penyerahan cinderamata dari perwakilan mahasiswa pascasarjana S2 kepada pimpinan pesantren. Kedua pihak berkomitmen untuk melanjutkan kerjasama dalam bentuk program-program pengembangan lainnya di masa mendatang. "Kami berharap kerjasama dengan mahasiswa pascasarjana S2 ini dapat berkelanjutan dan berkembang dalam berbagai bidang lainnya," tutup Nyai. Hj. Qibtiyatun Nuraini.

Selasa, 09 Desember 2025

SYARAT PENGAMBILAN SURAT PENGANTAR PENELITIAN TA 2025

 Untuk mengambil surat pengantar penelitian, silahkan mengisi Link Berikut:


https://forms.gle/iXWfucfJbnTE55NX7


Terimakasih

EDARAN PROGRAM TUGAS AKHIR MAHASISAWA PASCASARJANA MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM TAHUN AKADEMIK 2025-2026

 No: 51.2.12/15/PASCA/UIMSYA/B.5/X/2025

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Disampaikan kepada seluruh mahasiswa S2 Manajemen Pendidikan Islam bahwa program Tugas Akhir dilaksanakan pada 24 September 2025 sampai 30 Juni 2026 dengan beberapa kegiatan sebagai berikut:

1.        Sosialisasi Program Tugas Akhir akan dilaksanakan pada hari Rabu, 24 September 2025

2.        Peserta Program Tugas Akhir tidak mempunyai tanggungan akademik

3.        Peserta Program Tugas Akhir lunas UKT bulan November 2025 sampai bulan Juni 2026

4.        Peserta program Tugas Akhir telah lulus Tes Baca Al-Qur'an dengan menunjukkan Ijazah/Syahadah Qiraati/Yanbua, untuk mahasiswa non pesantren Tes Baca Al-Qur’an dikoordinir oleh Bapak Moh. Mahmud, M.Pd. (No.WA 085232433380) di UPT Bina Qur’ani Lantai 3 Kantor Pusat UIMSYA Blokagung

5.        Peserta program Tugas Akhir telah lulus tes Bahasa (TOEFL/TOAFL) dengan skor minimal 450, untuk mahasiswa yang belum tes dikoordinir oleh UPT Bahasa Lantai 3 Kantor Pusat UIMSYA Blokagung

6.        Peserta program Tugas Akhir yang memilih menulis Tesis harus juga menerbitkan artikel pada jurnal Sinta 3 dengan ketentuan boleh ujian jika sudah publish

7.        Peserta program tugas akhir yang memilih pengganti Tesis berupa artikel harus diterbitkan sebelum ujian, jika jurnal sinta 2 harus 2 artikel yang satu syarat ujian dan satunya untuk syarat pengambilan ijazah (ujian komprehensif saja), jika jurnal Sinta 1 (ujian komprehensif saja)

8.        Peserta Program Tugas Akhir yang memilih pengganti Tesis berupa buku harus diterbitkan sebelum ujian, ber ISBN dan ber HKI

9.        Penerbitan SK Dosen Pembimbing Tugas Akhir pada hari Rabu, 24 September 2025

10.    Persetujuan judul dan lokasi penelitian pada Pembimbing dimulai tanggal, 25 September sampai 30 Desember 2025 dengan mengunduh formatnya melalui link berikut https://surl.li/akkhux  dengan melampirkan Daftar Hasil Studi (DHS) dari SIAKAD.

11.    Bimbingan Proposal Tugas Akhir dimulai tanggal 25 September 2025 sampai 31 Januari 2026

12.    Unggah judul Proposal Tugas Akhir dimulai tanggal 01 Desember 2025 – 15 Desember 2025 link berikut https://forms.gle/9pPEMxxp5bs5bxUJ7

13.    Pendaftaran Seminar Proposal Tesis/Komprehensif Artikel/ Buku melalui link berikut https://forms.gle/6Kmq91pwKNirnFie7

14.    Seminar Proposal Tesis dan Seminar Komprehensif Artikel/Buku  dimulai pada:

Tahap I - Desember 2025

1)       Masa pendaftaran (01 – 10 Desember 2025)

2)       Masa penjadwalan (11 - 15 Desember  2025)

3)       Masa ujian (16 – 20 Desember 2025)

4)       Masa revisi (21 – 31 Desember 2025)

Tahap II - Januari 2026

1)       Masa pendaftaran (01 – 10 Januari 2026)

2)       Masa penjadwalan (11 – 15 Januari 2026)

3)       Masa ujian (16 – 20 Januari 2026)

4)       Masa revisi (21 – 31 Januari 2026)

 

15.    Masa penelitian dan pembimbingan Tugas Akhir dimulai tanggal 01 Februari sampai 31 Mei 2026

16.    Pendaftaran Ujian Tesis melalui link berikut https://forms.gle/fMGEKkP97QFzSSJz5

17.    PendaftaranUjian Tugas Akhir Pengganti Tesis berupa Artikel melalui link berikut https://forms.gle/5D7MBxc4A5i2pE4X6  

18.    Pendaftaran Ujian Tugas Ahir pengganti Tesis berupa Buku melalui link berikut https://forms.gle/2QmQD1yBkMpw89dj8     

19.    Ujian Tugas Akhir dilaksanakan pada

Tahap I – April 2026

1)       Masa pendaftaran(01 – 10 April 2026)

2)       Masa penjadwalan(11 – 15 April 2026)

3)      Masa ujian (16 – 20 April 2026)

4)      Masa revisi (21- 30 April 2026)

Tahap II – Mei 2026

1) Masa pendaftaran(01 – 10 Mei 2026)

2) Masa penjadwalan(11 – 15 Mei 2026)

3) Masa ujian (16 – 20 Mei 2026)

4) Masa revisi (21 – 31 Mei 2026)

Tahap III – Juni 2026

1)       Masa pendaftaran (01 – 10 Juni 2026)

2)       Masa penjadwalan (11 – 15 Juni 2026)

3)       Masa ujian (16 – 20 Juni 2026)

4)       Masa revisi (21 – 30 Juni 2026)

 

20.    Pengumpulan Revisi Tugas Akhir sesuai edaran pasca ujian tugas akhir

21.    Validasi Ijazah dan Transkrip sesuai edaran pasca ujian tugas akhir

22.    Input nilai ke PD Dikti dan pengajuan Kelulusan pada bulan Juli 2026

 

Demikian surat edaran ini dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Blokagung, 24 September 2025

Mengetahui, 

Direktur Pascasarjana

Dr. Siti Aimah, S.Pd.I., M.Si.

NIPY.3150801058001

Rabu, 19 November 2025

Masa Depan Pendidikan: S2 MPI UIMSYA Gelar Pelatihan Coaching Based Learning untuk Asah Kemandirian dan Kepemimpinan Peserta Didik

 Banyuwangi, 28 Oktober 2025 — Civitas akademika Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam (S2 MPI) Pascasarjana Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan mutu pendidikan berbasis inovasi. Melalui kegiatan Seminar dan Pelatihan yang mengusung tema krusial, “Coaching Based Learning: Mengasah Kemandirian Dan Kepemimpinan Peserta Didik,” inisiatif ini berhasil menarik perhatian dan antusiasme dari komunitas pendidik di MI Al Huda dan MA Al Huda Bomo Banyuwangi.

Diselenggarakan dengan nuansa profesional dan akademis, kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa, 28 Oktober 2025, sejak pukul 09.00 WIB pagi, bertempat di lingkungan pendidikan MI Al Huda & MA Al Huda Bomo. Seminar dan Pelatihan ini dirancang sebagai platform transfer pengetahuan terkini, khususnya mengenai implementasi model pembelajaran Coaching Based Learning (CBL) yang dinilai sangat relevan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21.

Acara dibuka secara resmi melalui serangkaian agenda yang menjunjung tinggi tradisi akademik dan spiritual. Diawali dengan Pembukaan dan lantunan merdu Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an, suasana khidmat segera menyelimuti ruangan. Ekspresi nasionalisme tercermin kuat saat seluruh peserta dan tamu undangan berdiri tegak menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam sambutannya, Harisun Fuad, selaku Ketua Panitia, menyoroti urgensi model pembelajaran yang berfokus pada pemberdayaan peserta didik. "Era ini menuntut siswa tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga memiliki inisiatif, daya lentur, dan kemampuan memimpin diri sendiri. Coaching Based Learning adalah metodologi yang transformatif untuk mewujudkan tujuan tersebut," ujar Harisun Fuad dengan penuh semangat.

Dukungan penuh dari pihak sekolah disampaikan oleh Bapak Imam Suhendra, S.Pd., Kepala MI Al Huda Bomo. Beliau mengapresiasi S2 MPI UIMSYA atas kolaborasi strategis ini, menegaskan bahwa implementasi CBL akan menjadi katalisator bagi akselerasi capaian akademik dan pembentukan karakter di tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Sementara itu, sebelum memasuki sesi inti, Bapak Maskur, S.Pd., Kepala Sekolah MA Al Huda Bomo, memimpin Doa, memohon keberkahan dan kelancaran atas seluruh rangkaian acara dan manfaat ilmu yang akan didapatkan.

Puncak acara ditandai dengan penyampaian materi inti oleh narasumber utama, Dr. KH. Muh. Imam Khaudli, S.Pd.I., M.Si., Dosen Pascasarjana UIMSYA Bidang Manajemen Pendidikan Islam. Dalam paparannya, Dr. KH. Muh. Imam Khaudli mengupas tuntas filosofi dan praktik CBL sebagai pendekatan yang memberdayakan (empowering approach).

"Coaching Based Learning secara fundamental mengubah peran guru, dari sekadar penyampai ilmu (instructor) menjadi fasilitator dan coach (pembimbing) yang membantu peserta didik menemukan solusi dan potensi mereka sendiri," jelas beliau.

Dr. Khaudli menekankan bahwa CBL adalah antitesis dari model pembelajaran tradisional yang bersifat pasif. Melalui CBL, peserta didik didorong untuk:

  • Mengembangkan Kemandirian (Self-Reliance): Belajar bertanggung jawab atas proses belajar mereka, menetapkan tujuan pribadi, dan mengelola hambatan akademik dengan inisiatif sendiri.
  • Mengasah Kepemimpinan Diri (Self-Leadership): Memiliki kesadaran diri yang tinggi (self-awareness), mampu membuat keputusan yang terinformasi, dan memimpin kelompok belajar secara efektif—keterampilan vital yang tidak hanya berguna di sekolah, tetapi juga untuk masa depan.
  • Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis: Peserta didik diajak mengajukan pertanyaan reflektif (powerful questioning) dan menganalisis masalah dari berbagai sudut pandang, sebuah proses yang esensial dalam coaching.

Sesi penyampaian materi berlangsung interaktif, diwarnai dengan studi kasus dan simulasi teknik coaching yang dapat langsung diaplikasikan oleh para guru di kelas. Respon dari para peserta sangat positif, terlihat dari sesi tanya jawab yang dinamis dan fokus pada strategi implementasi CBL di tengah kurikulum madrasah yang adaptif.

Kegiatan Seminar dan Pelatihan ini ditutup dengan seremoni Penyerahan Cinderamata sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih kepada narasumber atas kontribusi keilmuannya. Momen ini juga melambangkan komitmen berkelanjutan S2 MPI UIMSYA untuk bersinergi dengan lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Rangkaian acara ditutup dengan sesi Foto Bersama, mengabadikan kolaborasi erat antara akademisi pascasarjana dan praktisi pendidikan di lapangan. Keberhasilan acara ini menegaskan peran strategis S2 MPI UIMSYA Blokagung Banyuwangi sebagai garda terdepan dalam menyebarkan praktik-praktik pendidikan inovatif, sekaligus memperkuat visi mencetak generasi unggul yang mandiri, adaptif, dan berjiwa pemimpin. Inisiasi ini diharapkan menjadi blueprint bagi implementasi CBL yang lebih luas di berbagai institusi pendidikan Islam di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.

Rabu, 05 November 2025

 

Pattani, Thailand (5 November 2025) – Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung, Banyuwangi, baru-baru ini mencatatkan prestasi penting dalam langkah internasionalnya. Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Islam kampus tersebut sukses menyelenggarakan Overseas Seminar di Fathoni University (FU), Pattani, Thailand, pada hari Selasa (4/11/2025) waktu setempat. Seminar yang berlangsung selama dua jam (pukul 11.00 – 13.00) ini mengangkat tema krusial: “Strengthening Islamic Educational Leadership Through Faith, Ethics, and Digital Transformation.” Kehadiran 25 mahasiswa Pascasarjana dan 1 dosen pendamping UIMSYA menegaskan komitmen kampus berbasis pesantren ini dalam memperluas jejaring akademik global.

Delegasi UIMSYA disambut dengan penuh kehangatan oleh jajaran pimpinan Fathoni University, termasuk Dr. Abdurrahman dan Dr. Ashan. Keduanya menyatakan kegembiraan mereka atas inisiatif ini. “Kami sangat gembira dengan kolaborasi akademik yang terjalin hari ini. Diskusi mengenai kepemimpinan Islam di era digital adalah hal krusial bagi kedua negara serumpun,” ujar Dr. Abdurrahman dan Dr. Ashan secara bergantian.

Momen paling menarik terjadi ketika Dr. Yahya, Wakil Dekan Bidang Akademik Fathoni University, memberikan respons positif terkait kelanjutan kerja sama. Ia mengungkapkan ketertarikan untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia. “Melihat semangat dan kualitas riset dari mahasiswa UIMSYA, kami berharap tahun depan kami yang akan berkunjung ke kampus UIMSYA di Blokagung, Banyuwangi. Kami ingin melihat langsung integrasi pesantren dan kampus yang telah menjadi visi UIMSYA,” ungkap Dr. Yahya, disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.

Sementara itu, Dr. Muhammad Bisri Ihwan, Lc., M.Pd., Dosen Pendamping sekaligus perwakilan Pascasarjana UIMSYA, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan realisasi visi UIMSYA sebagai penggerak perubahan. “Kami datang ke Thailand membawa pesan bahwa pemimpin pendidikan Islam masa kini harus memiliki tri-kekuatan: keimanan yang kokoh, etika yang tak tergoyahkan, dan literasi digital yang mumpuni. Ini adalah resep agar pendidikan Islam tetap relevan di tengah dinamika global,” jelas Dr. Bisri.

Sesi inti seminar diisi dengan pemaparan hasil riset mahasiswa UIMSYA mengenai manajemen, etika guru, dan inovasi pendidikan Islam. Diskusi mendalam yang terjadi telah memperkaya perspektif akademik kedua institusi. Keberhasilan seminar ini tidak hanya menempatkan UIMSYA Blokagung di kancah internasional, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi jangka panjang, termasuk pertukaran pelajar dan riset bersama, yang ditandai dengan niat baik Fathoni University untuk melakukan kunjungan balasan tahun depan.


Selasa, 04 November 2025

UIMSYA Blokagung Gelar Seminar Internasional di Universiti Malaya: Perkuat Kepemimpinan Pendidikan Islam Berbasis Iman, Etika, dan Transformasi Digital

 Kuala Lumpur, Malaysia — Senin, 3 November 2025. Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung, Banyuwangi mencetak langkah besar dalam ranah akademik internasional dengan menyelenggarakan Overseas Seminar atau Seminar Internasional Mahasiswa dan Dosen Pascasarjana di Universiti Malaya (UM), Kuala Lumpur, Malaysia.

Mengusung tema “Strengthening Islamic Educational Leadership Through Faith, Ethics, and Digital Transformation,” kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen UIMSYA dalam memperluas kolaborasi akademik lintas negara serta memperkuat peran kepemimpinan pendidikan Islam di era digital.

Acara prestisius ini diikuti oleh 1 dosen pendamping dan 25 mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Islam UIMSYA, berlangsung di Fakulti Pendidikan, Universiti Malaya, dari pukul 14.00 hingga 17.30 waktu setempat.

Tepat pukul 14.00 siang, seminar dibuka dengan penuh semangat oleh Dr. Mohamad Azrien bin Mohamed Adnan, selaku Deputy Dean (Student Affairs), Fakulti Pendidikan Universiti Malaya. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif UIMSYA untuk mengadakan seminar internasional di UM, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan Islam di Asia Tenggara.

“Kolaborasi akademik seperti ini membuka peluang luas bagi mahasiswa pascasarjana untuk belajar, berbagi, dan membangun kepemimpinan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai iman, etika, dan tanggung jawab sosial,” ujar Dr. Azrien.

Beliau juga menambahkan bahwa Universiti Malaya senantiasa mendukung kegiatan internasionalisasi pendidikan yang menumbuhkan semangat ilmiah serta memperkuat hubungan antarnegara serumpun.

Sesi berikutnya diisi dengan Sambutan Aluan dari pihak Pascasarjana UIMSYA yang disampaikan langsung oleh Dr. Muhammad Bisri Ihwan, Lc., M.Pd., selaku dosen pendamping dan perwakilan program pascasarjana.

Dalam sambutannya, Dr. Bisri menekankan bahwa tema seminar ini merupakan refleksi dari tantangan nyata dunia pendidikan Islam di era modern.

“Kepemimpinan pendidikan Islam masa kini tidak cukup hanya dengan ilmu pengetahuan. Diperlukan kekuatan iman, komitmen etika, dan kecakapan digital agar pendidikan Islam mampu beradaptasi dan memimpin di tengah perubahan global,” tuturnya.

Beliau juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak Universiti Malaya atas sambutan yang luar biasa hangat, serta menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi awal dari kerja sama akademik jangka panjang antara kedua institusi.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan Ucapan Perasmian Konferens oleh Prof. Dr. Mohd Fauzi bin Hamat, Dekan Fakulti Pendidikan Universiti Malaya, yang secara resmi membuka kegiatan seminar. Dalam pidatonya, Prof. Fauzi menyoroti pentingnya membangun kepemimpinan pendidikan Islam yang mampu memadukan spiritualitas dan teknologi secara seimbang.

“Faith gives us direction, ethics gives us integrity, and digital transformation gives us power. Ketiganya harus berjalan seiring untuk menciptakan pemimpin pendidikan Islam yang visioner dan relevan di era global,” ujar Prof. Fauzi di hadapan peserta seminar.

Beliau juga menekankan bahwa Universiti Malaya selalu terbuka untuk kolaborasi riset dan program akademik yang mendorong pertukaran ilmu antara mahasiswa Indonesia dan Malaysia.

Usai sesi sambutan dan perasmian, acara dilanjutkan dengan penyampaian cinderamata antara pihak UIMSYA dan Universiti Malaya. Momen simbolis ini menjadi penanda eratnya jalinan kerja sama dan persaudaraan akademik lintas negara.

Sesi tersebut ditutup dengan fotografi bersama, di mana seluruh dosen dan mahasiswa dari kedua universitas berfoto di depan dewan Fakulti Pendidikan UM. Suasana penuh keakraban dan kebanggaan tampak terpancar di wajah setiap peserta — menandai semangat “UIMSYA Jaya Mendunia” yang diusung UIMSYA.

Memasuki pukul 15.00 siang, acara berlanjut ke sesi inti, yaitu Konferensi Paralel Mahasiswa yang berlangsung di berbagai bilik di lingkungan Fakulti Pendidikan Universiti Malaya.
Setiap bilik diisi dengan diskusi dan presentasi ilmiah yang menggambarkan kedalaman pemikiran mahasiswa UIMSYA dalam bidang manajemen pendidikan Islam.

Beberapa ruang yang digunakan antara lain:

  • Bilik Seminar A, Fakulti Pendidikan UM
  • Bilik Diskusi B, Fakulti Pendidikan UM
  • Bilik Inovasi C, Fakulti Pendidikan UM

Dalam sesi ini, para mahasiswa mempresentasikan hasil riset bertema kepemimpinan pendidikan Islam, etika kepemimpinan guru, manajemen lembaga berbasis spiritualitas, dan strategi digitalisasi pendidikan Islam.

Presentasi berlangsung interaktif dengan diskusi mendalam bersama mahasiswa dan dosen Universiti Malaya. Para peserta saling bertukar pandangan dan pengalaman, membentuk ekosistem akademik yang kolaboratif dan inspiratif.

Menjelang pukul 17.30, seluruh kegiatan seminar resmi berakhir. Namun semangat dan makna dari kegiatan ini akan terus bergema. Seminar internasional di Universiti Malaya ini menjadi bukti bahwa mahasiswa dan dosen Pascasarjana UIMSYA mampu bersaing di tingkat global dengan membawa nilai-nilai keislaman yang kokoh.

Dr. Muhammad Bisri Ihwan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat arah internasionalisasi kampus berbasis pesantren.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pesantren dan perguruan tinggi Islam memiliki daya saing global. Melalui iman, etika, dan transformasi digital, kita siap melahirkan pemimpin pendidikan Islam yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul secara moral dan spiritual,” ujarnya.

Kegiatan ini juga membuka peluang kerja sama akademik lebih luas antara UIMSYA Blokagung dan Universiti Malaya, terutama dalam bidang penelitian, pertukaran mahasiswa, serta pengembangan kurikulum pendidikan Islam berbasis digital.

Dengan tema “Strengthening Islamic Educational Leadership Through Faith, Ethics, and Digital Transformation,” seminar ini menjadi simbol dari tekad UIMSYA Blokagung untuk terus menapaki panggung global — menghadirkan pemimpin pendidikan Islam yang berkarakter, inovatif, dan siap memimpin era baru transformasi digital.