Rabu, 19 November 2025

Masa Depan Pendidikan: S2 MPI UIMSYA Gelar Pelatihan Coaching Based Learning untuk Asah Kemandirian dan Kepemimpinan Peserta Didik

 Banyuwangi, 28 Oktober 2025 — Civitas akademika Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam (S2 MPI) Pascasarjana Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung Banyuwangi kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan mutu pendidikan berbasis inovasi. Melalui kegiatan Seminar dan Pelatihan yang mengusung tema krusial, “Coaching Based Learning: Mengasah Kemandirian Dan Kepemimpinan Peserta Didik,” inisiatif ini berhasil menarik perhatian dan antusiasme dari komunitas pendidik di MI Al Huda dan MA Al Huda Bomo Banyuwangi.

Diselenggarakan dengan nuansa profesional dan akademis, kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa, 28 Oktober 2025, sejak pukul 09.00 WIB pagi, bertempat di lingkungan pendidikan MI Al Huda & MA Al Huda Bomo. Seminar dan Pelatihan ini dirancang sebagai platform transfer pengetahuan terkini, khususnya mengenai implementasi model pembelajaran Coaching Based Learning (CBL) yang dinilai sangat relevan dengan tuntutan pendidikan abad ke-21.

Acara dibuka secara resmi melalui serangkaian agenda yang menjunjung tinggi tradisi akademik dan spiritual. Diawali dengan Pembukaan dan lantunan merdu Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an, suasana khidmat segera menyelimuti ruangan. Ekspresi nasionalisme tercermin kuat saat seluruh peserta dan tamu undangan berdiri tegak menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam sambutannya, Harisun Fuad, selaku Ketua Panitia, menyoroti urgensi model pembelajaran yang berfokus pada pemberdayaan peserta didik. "Era ini menuntut siswa tidak hanya cerdas secara kognitif, tetapi juga memiliki inisiatif, daya lentur, dan kemampuan memimpin diri sendiri. Coaching Based Learning adalah metodologi yang transformatif untuk mewujudkan tujuan tersebut," ujar Harisun Fuad dengan penuh semangat.

Dukungan penuh dari pihak sekolah disampaikan oleh Bapak Imam Suhendra, S.Pd., Kepala MI Al Huda Bomo. Beliau mengapresiasi S2 MPI UIMSYA atas kolaborasi strategis ini, menegaskan bahwa implementasi CBL akan menjadi katalisator bagi akselerasi capaian akademik dan pembentukan karakter di tingkat Madrasah Ibtidaiyah. Sementara itu, sebelum memasuki sesi inti, Bapak Maskur, S.Pd., Kepala Sekolah MA Al Huda Bomo, memimpin Doa, memohon keberkahan dan kelancaran atas seluruh rangkaian acara dan manfaat ilmu yang akan didapatkan.

Puncak acara ditandai dengan penyampaian materi inti oleh narasumber utama, Dr. KH. Muh. Imam Khaudli, S.Pd.I., M.Si., Dosen Pascasarjana UIMSYA Bidang Manajemen Pendidikan Islam. Dalam paparannya, Dr. KH. Muh. Imam Khaudli mengupas tuntas filosofi dan praktik CBL sebagai pendekatan yang memberdayakan (empowering approach).

"Coaching Based Learning secara fundamental mengubah peran guru, dari sekadar penyampai ilmu (instructor) menjadi fasilitator dan coach (pembimbing) yang membantu peserta didik menemukan solusi dan potensi mereka sendiri," jelas beliau.

Dr. Khaudli menekankan bahwa CBL adalah antitesis dari model pembelajaran tradisional yang bersifat pasif. Melalui CBL, peserta didik didorong untuk:

  • Mengembangkan Kemandirian (Self-Reliance): Belajar bertanggung jawab atas proses belajar mereka, menetapkan tujuan pribadi, dan mengelola hambatan akademik dengan inisiatif sendiri.
  • Mengasah Kepemimpinan Diri (Self-Leadership): Memiliki kesadaran diri yang tinggi (self-awareness), mampu membuat keputusan yang terinformasi, dan memimpin kelompok belajar secara efektif—keterampilan vital yang tidak hanya berguna di sekolah, tetapi juga untuk masa depan.
  • Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis: Peserta didik diajak mengajukan pertanyaan reflektif (powerful questioning) dan menganalisis masalah dari berbagai sudut pandang, sebuah proses yang esensial dalam coaching.

Sesi penyampaian materi berlangsung interaktif, diwarnai dengan studi kasus dan simulasi teknik coaching yang dapat langsung diaplikasikan oleh para guru di kelas. Respon dari para peserta sangat positif, terlihat dari sesi tanya jawab yang dinamis dan fokus pada strategi implementasi CBL di tengah kurikulum madrasah yang adaptif.

Kegiatan Seminar dan Pelatihan ini ditutup dengan seremoni Penyerahan Cinderamata sebagai bentuk apresiasi dan rasa terima kasih kepada narasumber atas kontribusi keilmuannya. Momen ini juga melambangkan komitmen berkelanjutan S2 MPI UIMSYA untuk bersinergi dengan lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

Rangkaian acara ditutup dengan sesi Foto Bersama, mengabadikan kolaborasi erat antara akademisi pascasarjana dan praktisi pendidikan di lapangan. Keberhasilan acara ini menegaskan peran strategis S2 MPI UIMSYA Blokagung Banyuwangi sebagai garda terdepan dalam menyebarkan praktik-praktik pendidikan inovatif, sekaligus memperkuat visi mencetak generasi unggul yang mandiri, adaptif, dan berjiwa pemimpin. Inisiasi ini diharapkan menjadi blueprint bagi implementasi CBL yang lebih luas di berbagai institusi pendidikan Islam di wilayah Banyuwangi dan sekitarnya.

Rabu, 05 November 2025

 

Pattani, Thailand (5 November 2025) – Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung, Banyuwangi, baru-baru ini mencatatkan prestasi penting dalam langkah internasionalnya. Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Islam kampus tersebut sukses menyelenggarakan Overseas Seminar di Fathoni University (FU), Pattani, Thailand, pada hari Selasa (4/11/2025) waktu setempat. Seminar yang berlangsung selama dua jam (pukul 11.00 – 13.00) ini mengangkat tema krusial: “Strengthening Islamic Educational Leadership Through Faith, Ethics, and Digital Transformation.” Kehadiran 25 mahasiswa Pascasarjana dan 1 dosen pendamping UIMSYA menegaskan komitmen kampus berbasis pesantren ini dalam memperluas jejaring akademik global.

Delegasi UIMSYA disambut dengan penuh kehangatan oleh jajaran pimpinan Fathoni University, termasuk Dr. Abdurrahman dan Dr. Ashan. Keduanya menyatakan kegembiraan mereka atas inisiatif ini. “Kami sangat gembira dengan kolaborasi akademik yang terjalin hari ini. Diskusi mengenai kepemimpinan Islam di era digital adalah hal krusial bagi kedua negara serumpun,” ujar Dr. Abdurrahman dan Dr. Ashan secara bergantian.

Momen paling menarik terjadi ketika Dr. Yahya, Wakil Dekan Bidang Akademik Fathoni University, memberikan respons positif terkait kelanjutan kerja sama. Ia mengungkapkan ketertarikan untuk melakukan kunjungan balasan ke Indonesia. “Melihat semangat dan kualitas riset dari mahasiswa UIMSYA, kami berharap tahun depan kami yang akan berkunjung ke kampus UIMSYA di Blokagung, Banyuwangi. Kami ingin melihat langsung integrasi pesantren dan kampus yang telah menjadi visi UIMSYA,” ungkap Dr. Yahya, disambut tepuk tangan meriah dari para peserta.

Sementara itu, Dr. Muhammad Bisri Ihwan, Lc., M.Pd., Dosen Pendamping sekaligus perwakilan Pascasarjana UIMSYA, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan realisasi visi UIMSYA sebagai penggerak perubahan. “Kami datang ke Thailand membawa pesan bahwa pemimpin pendidikan Islam masa kini harus memiliki tri-kekuatan: keimanan yang kokoh, etika yang tak tergoyahkan, dan literasi digital yang mumpuni. Ini adalah resep agar pendidikan Islam tetap relevan di tengah dinamika global,” jelas Dr. Bisri.

Sesi inti seminar diisi dengan pemaparan hasil riset mahasiswa UIMSYA mengenai manajemen, etika guru, dan inovasi pendidikan Islam. Diskusi mendalam yang terjadi telah memperkaya perspektif akademik kedua institusi. Keberhasilan seminar ini tidak hanya menempatkan UIMSYA Blokagung di kancah internasional, tetapi juga membuka jalan bagi kolaborasi jangka panjang, termasuk pertukaran pelajar dan riset bersama, yang ditandai dengan niat baik Fathoni University untuk melakukan kunjungan balasan tahun depan.


Selasa, 04 November 2025

UIMSYA Blokagung Gelar Seminar Internasional di Universiti Malaya: Perkuat Kepemimpinan Pendidikan Islam Berbasis Iman, Etika, dan Transformasi Digital

 Kuala Lumpur, Malaysia — Senin, 3 November 2025. Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung, Banyuwangi mencetak langkah besar dalam ranah akademik internasional dengan menyelenggarakan Overseas Seminar atau Seminar Internasional Mahasiswa dan Dosen Pascasarjana di Universiti Malaya (UM), Kuala Lumpur, Malaysia.

Mengusung tema “Strengthening Islamic Educational Leadership Through Faith, Ethics, and Digital Transformation,” kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen UIMSYA dalam memperluas kolaborasi akademik lintas negara serta memperkuat peran kepemimpinan pendidikan Islam di era digital.

Acara prestisius ini diikuti oleh 1 dosen pendamping dan 25 mahasiswa Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Islam UIMSYA, berlangsung di Fakulti Pendidikan, Universiti Malaya, dari pukul 14.00 hingga 17.30 waktu setempat.

Tepat pukul 14.00 siang, seminar dibuka dengan penuh semangat oleh Dr. Mohamad Azrien bin Mohamed Adnan, selaku Deputy Dean (Student Affairs), Fakulti Pendidikan Universiti Malaya. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif UIMSYA untuk mengadakan seminar internasional di UM, sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antara institusi pendidikan Islam di Asia Tenggara.

“Kolaborasi akademik seperti ini membuka peluang luas bagi mahasiswa pascasarjana untuk belajar, berbagi, dan membangun kepemimpinan pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai iman, etika, dan tanggung jawab sosial,” ujar Dr. Azrien.

Beliau juga menambahkan bahwa Universiti Malaya senantiasa mendukung kegiatan internasionalisasi pendidikan yang menumbuhkan semangat ilmiah serta memperkuat hubungan antarnegara serumpun.

Sesi berikutnya diisi dengan Sambutan Aluan dari pihak Pascasarjana UIMSYA yang disampaikan langsung oleh Dr. Muhammad Bisri Ihwan, Lc., M.Pd., selaku dosen pendamping dan perwakilan program pascasarjana.

Dalam sambutannya, Dr. Bisri menekankan bahwa tema seminar ini merupakan refleksi dari tantangan nyata dunia pendidikan Islam di era modern.

“Kepemimpinan pendidikan Islam masa kini tidak cukup hanya dengan ilmu pengetahuan. Diperlukan kekuatan iman, komitmen etika, dan kecakapan digital agar pendidikan Islam mampu beradaptasi dan memimpin di tengah perubahan global,” tuturnya.

Beliau juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak Universiti Malaya atas sambutan yang luar biasa hangat, serta menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi awal dari kerja sama akademik jangka panjang antara kedua institusi.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan Ucapan Perasmian Konferens oleh Prof. Dr. Mohd Fauzi bin Hamat, Dekan Fakulti Pendidikan Universiti Malaya, yang secara resmi membuka kegiatan seminar. Dalam pidatonya, Prof. Fauzi menyoroti pentingnya membangun kepemimpinan pendidikan Islam yang mampu memadukan spiritualitas dan teknologi secara seimbang.

“Faith gives us direction, ethics gives us integrity, and digital transformation gives us power. Ketiganya harus berjalan seiring untuk menciptakan pemimpin pendidikan Islam yang visioner dan relevan di era global,” ujar Prof. Fauzi di hadapan peserta seminar.

Beliau juga menekankan bahwa Universiti Malaya selalu terbuka untuk kolaborasi riset dan program akademik yang mendorong pertukaran ilmu antara mahasiswa Indonesia dan Malaysia.

Usai sesi sambutan dan perasmian, acara dilanjutkan dengan penyampaian cinderamata antara pihak UIMSYA dan Universiti Malaya. Momen simbolis ini menjadi penanda eratnya jalinan kerja sama dan persaudaraan akademik lintas negara.

Sesi tersebut ditutup dengan fotografi bersama, di mana seluruh dosen dan mahasiswa dari kedua universitas berfoto di depan dewan Fakulti Pendidikan UM. Suasana penuh keakraban dan kebanggaan tampak terpancar di wajah setiap peserta — menandai semangat “UIMSYA Jaya Mendunia” yang diusung UIMSYA.

Memasuki pukul 15.00 siang, acara berlanjut ke sesi inti, yaitu Konferensi Paralel Mahasiswa yang berlangsung di berbagai bilik di lingkungan Fakulti Pendidikan Universiti Malaya.
Setiap bilik diisi dengan diskusi dan presentasi ilmiah yang menggambarkan kedalaman pemikiran mahasiswa UIMSYA dalam bidang manajemen pendidikan Islam.

Beberapa ruang yang digunakan antara lain:

  • Bilik Seminar A, Fakulti Pendidikan UM
  • Bilik Diskusi B, Fakulti Pendidikan UM
  • Bilik Inovasi C, Fakulti Pendidikan UM

Dalam sesi ini, para mahasiswa mempresentasikan hasil riset bertema kepemimpinan pendidikan Islam, etika kepemimpinan guru, manajemen lembaga berbasis spiritualitas, dan strategi digitalisasi pendidikan Islam.

Presentasi berlangsung interaktif dengan diskusi mendalam bersama mahasiswa dan dosen Universiti Malaya. Para peserta saling bertukar pandangan dan pengalaman, membentuk ekosistem akademik yang kolaboratif dan inspiratif.

Menjelang pukul 17.30, seluruh kegiatan seminar resmi berakhir. Namun semangat dan makna dari kegiatan ini akan terus bergema. Seminar internasional di Universiti Malaya ini menjadi bukti bahwa mahasiswa dan dosen Pascasarjana UIMSYA mampu bersaing di tingkat global dengan membawa nilai-nilai keislaman yang kokoh.

Dr. Muhammad Bisri Ihwan menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat arah internasionalisasi kampus berbasis pesantren.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pesantren dan perguruan tinggi Islam memiliki daya saing global. Melalui iman, etika, dan transformasi digital, kita siap melahirkan pemimpin pendidikan Islam yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga unggul secara moral dan spiritual,” ujarnya.

Kegiatan ini juga membuka peluang kerja sama akademik lebih luas antara UIMSYA Blokagung dan Universiti Malaya, terutama dalam bidang penelitian, pertukaran mahasiswa, serta pengembangan kurikulum pendidikan Islam berbasis digital.

Dengan tema “Strengthening Islamic Educational Leadership Through Faith, Ethics, and Digital Transformation,” seminar ini menjadi simbol dari tekad UIMSYA Blokagung untuk terus menapaki panggung global — menghadirkan pemimpin pendidikan Islam yang berkarakter, inovatif, dan siap memimpin era baru transformasi digital.

Seminar Internasional UIMSYA di Universiti Putra Malaysia: Perkuat Kepemimpinan Pendidikan Islam di Era Digital

 

Selangor, Malaysia — Senin, 3 November 2025. Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung, Banyuwangi kembali menorehkan langkah gemilang di kancah akademik internasional melalui kegiatan Overseas Seminar atau Seminar Internasional Mahasiswa dan Dosen Pascasarjana yang bertemakan “Strengthening Islamic Educational Leadership Through Faith, Ethics, and Digital Transformation.”

Kegiatan prestisius ini digelar di Fakulti Pengajian Pendidikan (FPP) Universiti Putra Malaysia (UPM), Selangor, Malaysia, dan diikuti oleh 1 dosen pendamping serta 25 mahasiswa Pascasarjana UIMSYA Blokagung. Seminar ini menjadi ajang berbagi gagasan global, menguatkan sinergi antar universitas, serta memperluas wawasan kepemimpinan pendidikan Islam di era digital.

Pukul 08.00 pagi waktu Malaysia, suasana FPP UPM telah dipenuhi semangat para peserta. Kegiatan dimulai dengan Ucapan Aluan Pengerusi Majlis oleh Dr. Muhammad Zarif Hassan, yang menyambut kehadiran rombongan UIMSYA dengan penuh keakraban. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya memperkokoh kerja sama akademik antara institusi pendidikan Islam di kawasan Asia Tenggara.

“Kita berkongsi satu akar nilai dan semangat keilmuan. Kolaborasi seperti ini penting untuk memperkukuh kepemimpinan pendidikan Islam agar mampu beradaptasi dengan cabaran digitalisasi dan globalisasi,” ungkap Dr. Zarif dalam pidato pembukanya.

Sambutan ini disambut meriah oleh para mahasiswa UIMSYA yang hadir dengan semangat dan kebanggaan tersendiri, membawa nama baik kampus dan pesantren ke panggung internasional.

Selanjutnya, Dr. Muhammad Bisri Ihwan, Lc., M.Pd., selaku dosen pendamping sekaligus perwakilan Pascasarjana UIMSYA Blokagung, menyampaikan Ucapan Aluan dari pihak Pascasarjana. Dalam sambutannya, beliau menyoroti tema utama seminar yang berfokus pada penguatan kepemimpinan pendidikan Islam berbasis iman, etika, dan transformasi digital.

“Kami percaya bahwa kepemimpinan dalam pendidikan Islam harus bertumpu pada tiga kekuatan utama — iman, akhlak, dan inovasi digital. Tanpa ketiganya, pendidikan akan kehilangan arah di tengah derasnya perubahan zaman,” ujar Dr. Bisri penuh semangat.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah nyata dari program pascasarjana UIMSYA untuk mewujudkan visi internasionalisasi kampus berbasis nilai-nilai pesantren, akademik, dan kemanusiaan.

Puncak pembukaan acara ditandai dengan Ucapan Perasmian Konferens oleh Prof. Madya Dr. Wan Marzuki Wan Jaafar, selaku Dekan Fakulti Pengajian Pendidikan (FPP), Universiti Putra Malaysia. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan apresiasi terhadap tema seminar yang sangat relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan saat ini.

“Kepemimpinan pendidikan Islam harus mampu menyeimbangkan antara nilai tradisi dan inovasi teknologi. Digital transformation bukan ancaman, tetapi peluang untuk memperluas dakwah dan membentuk generasi pendidik beretika tinggi,” tutur Prof. Marzuki.

Usai peresmian, kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian cinderamata antara pihak UIMSYA dan FPP UPM sebagai simbol persahabatan akademik lintas negara. Suasana penuh keakraban pun tercipta dalam sesi fotografi bersama, di mana seluruh peserta dan dosen berfoto di depan dewan FPP dengan wajah ceria dan penuh kebanggaan.

Memasuki pukul 09.50 pagi, seminar berlanjut ke sesi konferensi paralel mahasiswa yang dibagi ke beberapa ruang di lingkungan FPP UPM, yaitu:

  • Bilik Sidang, Blok A, FPP
  • Bilik Qhub, Blok A, FPP
  • Bilik Pengajaran Mikro A, Blok C, FPP
  • Bilik Pengajaran Mikro B, Blok C, FPP
  • Makmal Teknologi A, Blok C, FPP

Setiap bilik menjadi ruang diskusi aktif, di mana mahasiswa Pascasarjana UIMSYA mempresentasikan hasil penelitian dan gagasan ilmiah mereka. Tema-tema yang diangkat pun beragam dan relevan, mulai dari kepemimpinan transformasional berbasis nilai Islam, penerapan etika spiritual dalam manajemen lembaga pendidikan, hingga inovasi digital dalam pengelolaan madrasah dan pesantren.

Para peserta dari Universiti Putra Malaysia memberikan respon positif dan terlibat dalam sesi tanya jawab yang dinamis. Diskusi lintas budaya ini melahirkan beragam perspektif baru tentang bagaimana pendidikan Islam dapat beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa kehilangan jati diri dan nilai-nilai keislamannya.

Menjelang pukul 12.30 siang, seluruh rangkaian seminar berakhir dengan suasana penuh rasa syukur dan kebanggaan. Bagi mahasiswa Pascasarjana UIMSYA, kegiatan ini bukan hanya sekadar seminar internasional, tetapi juga pengalaman akademik yang membuka cakrawala baru — belajar, berbagi, dan berjejaring di tingkat global.

Dr. Muhammad Bisri Ihwan menegaskan bahwa kegiatan ini akan menjadi bagian penting dalam roadmap internasionalisasi Pascasarjana UIMSYA.

“Kami tidak ingin hanya menjadi penonton di era globalisasi, tetapi menjadi bagian aktif dari perubahan. Dengan bekal iman, etika, dan literasi digital, kami ingin mencetak pemimpin pendidikan Islam yang adaptif dan visioner,” ungkapnya.

Kegiatan Overseas Seminar di Universiti Putra Malaysia ini sekaligus memperkuat citra UIMSYA Blokagung sebagai kampus yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai pesantren dengan visi akademik internasional. Melalui seminar bertema “Strengthening Islamic Educational Leadership Through Faith, Ethics, and Digital Transformation,” UIMSYA menunjukkan komitmennya untuk membangun generasi pemimpin pendidikan Islam yang berkarakter, berakhlak, dan berwawasan global.

Dengan semangat kolaborasi lintas negara dan semangat ilmiah yang tinggi, kegiatan ini menjadi momentum penting bagi UIMSYA Blokagung untuk terus melangkah maju di panggung internasional.
Seminar ini bukan sekadar pertukaran ilmu, tetapi juga simbol persaudaraan akademik antara dua bangsa serumpun — Indonesia dan Malaysia — yang sama-sama berkomitmen mencetak pemimpin pendidikan Islam unggul di era digital.

“UIMSYA Jaya Dunia,” begitulah semangat yang dibawa para mahasiswa Pascasarjana UIMSYA — menyalakan cahaya ilmu, iman, dan inovasi di kancah global.

 

Senin, 03 November 2025

Menguatkan Akuntabilitas Beasiswa Santri Jawa Timur: UIMSYA Blokagung Hadiri Forum Strategis LPPD di Bondowoso

 

Bondowoso, 31 Oktober 2025 – Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) pesantren yang unggul memasuki babak krusial dengan penekanan pada aspek akuntabilitas dan transparansi tata kelola dana beasiswa. Hal ini tercermin dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Dana Bantuan Beasiswa Provinsi Jawa Timur Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS), Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), dan Ma'had Aly Se-Jawa Timur, termasuk mitra internasional, Universitas Al-Azhar Kairo Mesir.

Pascasarjana Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) Blokagung Banyuwangi, sebagai salah satu institusi mitra strategis, turut berpartisipasi aktif dalam forum yang digelar di Hotel Grand Padis Bondowoso pada Kamis dan Jumat, 30 & 31 Oktober 2025. UIMSYA diwakili langsung oleh Dr. Moh. Harun Al Rosid, M.Pd.I., (Kepala Program Studi S2 Manajemen Pendidikan Islam/MPI) dan Moh. Ainul Yaqin, S.Pd.I., (Staf Pascasarjana UIMSYA). Kehadiran ini menegaskan kesiapan UIMSYA dalam menjalankan amanah publik secara profesional dan akuntabel.

Acara dibuka dengan khidmat, diawali dengan Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, mencerminkan semangat kebangsaan dalam setiap upaya peningkatan kualitas pendidikan. Serangkaian sambutan strategis dari pilar-pilar utama Jawa Timur menjadi penanda pentingnya program beasiswa ini.

Prof. Dr. KH. Abdul Halim Soebahar, M.A, selaku Ketua LPPD Provinsi Jawa Timur, dalam sambutannya menekankan bahwa beasiswa ini bukan sekadar bantuan finansial, melainkan investasi strategis Pemprov Jatim untuk mewujudkan ’Generasi Emas Indonesia 2045’ dan menjadikan salah satu pioner penting dalam menjadikan Jawa Timur sebagai ‘Gerbang Baru Nusantara’ yang berbasis nilai keislaman dan keilmuan. "Integritas pelaporan adalah harga mati. Setiap rupiah dana publik harus dipertanggungjawabkan dengan jujur, karena ini adalah amanah untuk masa depan generasi santri," tegasnya.

Sambutan dilanjutkan oleh Imam Hidayat, S.Sos., M.M., Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Jawa Timur, yang menyoroti aspek implementasi program di lapangan dan pentingnya sinergi antara Biro Kesra sebagai pengelola anggaran dengan LPPD dan Perguruan Tinggi mitra. Selanjutnya, dukungan legislatif disampaikan oleh Dr. Ahmad Hadinudin, M.Pd., dari Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, yang memberikan apresiasi atas kesinambungan program beasiswa sebagai wujud keberpihakan Pemprov pada penguatan SDM pesantren. Pembukaan ditutup dengan doa penuh berkah yang dipimpin oleh Dr. KH. Abdul Kholiq Syafa’at, M.A., yang menambah nuansa spiritual dan keberkahan bagi pelaksanaan Bimtek.


Sesi Bimtek pada hari pertama, Kamis (30/10), berlangsung intensif hingga pukul 22.00 WIB, berfokus pada penguatan kapasitas manajerial dan administrasi keuangan. Materi pertama, mengenai Kebijakan Penyelenggaraan Program Beasiswa Pemprov. JATIM Tahun Anggaran 2025, disampaikan langsung oleh Prof. Dr. KH. Abdul Halim Soebahar, M.A., yang menggarisbawahi peta jalan program dan tantangan akademik yang harus dijawab oleh para penerima beasiswa.

Puncak materi profesional dan akademis adalah sesi mengenai Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Penggunaan Dana Bantuan Beasiswa. Materi kedua ini disampaikan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur, yang membahas standar audit dana publik, mekanisme pengawasan, serta praktik terbaik dalam penyusunan LPJ yang akurat dan berbasis bukti (evidence-based reporting). Sementara itu, materi ketiga dari Biro Kesra Setdaprov Jatim memaparkan teknis Pengelolaan Dana Bantuan Beasiswa oleh Perguruan Tinggi Penyelenggara Program, termasuk sistem pencairan, alokasi anggaran, dan jadwal pelaporan administrasi. Perwakilan UIMSYA, Dr. Harun Al Rosid dan Moh. Ainul Yaqin, secara cermat mengikuti setiap sesi, menunjukkan komitmen UIMSYA untuk mematuhi regulasi tata kelola keuangan negara.

Hari kedua, Jumat (31/10), dimulai sejak pukul 07.30 WIB dengan agenda yang lebih bersifat teknis dan evaluatif. Sesi diawali dengan Bedah Laporan dan Diskusi Rencana Tindak Lanjut yang dipandu oleh Sekretaris dan Bendahara LPPD. Sesi ini menjadi ruang konsultasi penting bagi Perguruan Tinggi untuk memitigasi risiko temuan audit dan menyusun strategi pengelolaan program yang lebih efisien di tahun 2025.

Puncak kegiatan dua hari ini adalah sesi Desk Laporan Pertanggungjawaban Keuangan, di mana semua peserta di-audit langsung oleh Tim Biro Kesra dan Sekretariat LPPD. Proses desk audit ini memastikan bahwa implementasi program beasiswa di Pascasarjana UIMSYA dan seluruh Perguruan Tinggi mitra telah sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan regulasi APBD Provinsi Jawa Timur.

Melalui partisipasi dalam Bimtek ini, Pascasarjana UIMSYA Blokagung Banyuwangi, khususnya Program Studi S2 MPI, meneguhkan posisi sebagai institusi pendidikan tinggi yang tidak hanya berfokus pada mutu akademik lulusan, tetapi juga pada tata kelola kelembagaan yang transparan dan akuntabel. Kegiatan Bimtek ditutup secara resmi pada Pukul 11.00 WIB, dengan harapan bahwa semangat akuntabilitas yang digaungkan di Bondowoso akan bergaung di seluruh Jawa Timur, memastikan setiap santri penerima beasiswa mendapatkan haknya secara optimal dan program beasiswa ini benar-benar melahirkan SDM unggul untuk masa depan bangsa.

Pilar Akuntabilitas Beasiswa: LPPD Jatim Audit Total Pengelolaan Dana di Tengah Sinergi Global dan Lokal

Bondowoso, 31 Oktober 2025 – Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Provinsi Jawa Timur meneguhkan komitmennya dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi dana publik melalui perhelatan akbar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Dana Beasiswa Provinsi Jawa Timur Tahun 2025. Bekerja sama dengan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS), Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Ma’had Aly Se-Jawa Timur, dan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, acara ini menjadi forum krusial untuk memastikan seluruh dana beasiswa dikelola secara profesional dan bertanggung jawab.

Bimtek yang berlangsung selama dua hari penuh, pada Kamis dan Jum’at, 30 dan 31 Oktober 2025, di Hotel Grand Padis Bondowoso, ini menggarisbawahi upaya Pemprov Jatim dalam mencetak “Generasi Emas” yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berintegritas tinggi.

Rangkaian acara diawali dengan prosesi pembukaan yang khidmat pada Kamis (30/10/2025). Setelah lantunan lagu kebangsaan Indonesia Raya menggema, atmosfer akademik dan profesional semakin terasa dengan sambutan dari para tokoh kunci.

Prof. Dr. KH. Abdul Halim Soebahar, M.A, selaku Ketua LPPD Provinsi Jawa Timur, dalam sambutannya menegaskan bahwa program beasiswa ini adalah instrumen strategis Pemerintah Provinsi untuk investasi Sumber Daya Manusia (SDM) pesantren. "Beasiswa ini bukan sekadar bantuan finansial, melainkan amanah moral untuk menyiapkan kader ulama dan akademisi unggul di garda terdepan. Akuntabilitas laporan adalah syarat mutlak agar program ini dapat berjalan tertib, tepat sasaran, dan berkelanjutan," ujarnya, menekankan pentingnya pelaporan yang jujur dari setiap perguruan tinggi mitra.

Pentingnya sinergi antara kebijakan dan implementasi juga diperkuat oleh sambutan dari Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Jawa Timur, Imam Hidayat, S.Sos., M.M. Beliau menyoroti peran Biro Kesra dalam memastikan integrasi program beasiswa dengan visi pembangunan kesejahteraan masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan keagamaan. "Dana bantuan beasiswa adalah wujud nyata keberpihakan Pemprov Jatim. Pengelolaan yang profesional menjamin dampak positif yang maksimal bagi calon penerus bangsa," tegasnya.

Dukungan penuh dari legislatif turut disampaikan oleh Dr. Ahmad Hadinudin, M.Pd., perwakilan dari Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur. Komisi E yang membidangi kesejahteraan rakyat dan pendidikan ini memberikan apresiasi atas langkah proaktif LPPD dan Biro Kesra. "Kami di legislatif akan terus mengawal dan mendukung penuh program yang bertujuan meningkatkan kualitas SDM pesantren dan madrasah diniyah ini. Transparansi dan audit yang ketat adalah kunci kepercayaan publik," papar Dr. Hadinudin.

Acara pembukaan lantas ditutup dengan pembacaan Do'a penuh harap dan keberkahan oleh Dr. KH. Abdul Kholiq Syafa'at, M.A., memohon kelancaran dan keberhasilan Bimtek dalam menguatkan tata kelola kelembagaan.

Sesi Bimtek hari pertama dimulai dengan materi padat hingga larut malam, berakhir pada pukul 22.00 WIB.

Materi pertama langsung disampaikan oleh Prof. Dr. KH. Abdul Halim Soebahar, M.A. Beliau membedah tuntas Kebijakan Penyelenggaraan Program Beasiswa Pemprov. JATIM Tahun Anggaran 2025. Sesi ini memberikan pemahaman mendalam mengenai payung hukum, target capaian, dan mekanisme penyaluran dana beasiswa di tahun anggaran berjalan, termasuk program khusus Beasiswa Al-Azhar Kairo yang menjadi fokus penting sinergi luar negeri.

Materi kedua menyajikan perspektif kritis dari sisi pengawasan. Perwakilan dari Inspektorat Provinsi Jawa Timur menyampaikan materi mengenai Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Penggunaan Dana Bantuan Beasiswa Oleh Perguruan Tinggi Penyelenggara Program. Inspektorat menekankan bahwa LPJ bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan instrumen utama untuk mengukur kepatuhan dan efektivitas penggunaan anggaran. Standar pelaporan, dokumentasi bukti, dan prosedur audit menjadi poin-poin utama yang disoroti.

Sebagai pelengkap, Materi ketiga disampaikan oleh perwakilan Biro Kesra Setdaprov Jatim yang fokus pada aspek Pengelolaan Dana Bantuan Beasiswa Oleh Perguruan Tinggi Penyelenggara Program. Sesi ini memberikan panduan teknis operasional, mulai dari mekanisme pencairan dana hibah, pemanfaatan anggaran yang sesuai dengan Pedoman Umum (Pedum), hingga penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akurat dan berbasis kebutuhan mahasiswa penerima beasiswa.

Hari kedua, Jum'at (31/10/2025), dimulai sejak pagi pukul 07.30 WIB dengan agenda yang lebih bersifat teknis dan audit.

Agenda diawali dengan sesi Bedah Laporan dan Diskusi Rencana Tindak Lanjut yang dipimpin oleh Sekretaris dan Bendahara LPPD. Dalam sesi ini, beberapa kasus dan tantangan yang sering muncul dalam pelaporan tahun sebelumnya didiskusikan secara terbuka, menghasilkan solusi praktis dan standar baku untuk perbaikan di masa mendatang. Fokusnya adalah harmonisasi antara laporan akademik dan laporan keuangan.


Puncak dari Bimtek adalah sesi Desk Laporan Pertanggungjawaban Keuangan. Seluruh perwakilan peserta dari PTKIS, PTKIN, Ma'had Aly, dan koordinator program Al-Azhar Kairo menjalani proses Audit langsung oleh Tim Biro Kesra dan Sekretariat LPPD. Proses audit intensif ini memastikan bahwa setiap rupiah dana beasiswa telah tercatat dan digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, meneguhkan komitmen LPPD Jatim terhadap prinsip Good Governance dan Akuntabilitas Publik.


Bimbingan teknis yang sangat intensif dan mendalam ini ditutup secara resmi pada Pukul 11.00 WIB, dengan harapan bahwa seluruh perguruan tinggi mitra kini memiliki kapabilitas dan komitmen yang kuat untuk mengelola Dana Bantuan Beasiswa Provinsi Jawa Timur sebagai bagian dari investasi strategis Pemprov Jatim menuju Indonesia Emas 2045.